Rabu, 04 Mei 2011

ANALISIS SWOT & VISI MISI PERTAMINA

ANALISIS SWOT PERTAMINA
Untuk menjawab pertanyaan tentang analisa SWOT dari beberapa pembaca blog, berikut ini dipaparkan kembali garis besar analisa SWOT bisnis distribusi Aqua Danone dan LPG Pertamina.
Apa yang dipaparkan di bawah ini merupakan evaluasi atas kinerja perusahaan pribadi setelah mendapat pelatihan CEFE yang diselenggarakan oleh GTZ Red dan Bank Indonesia, dengan topik “Growing SME’s“ bulan November 2007 lalu.
Analisa SWOT sebagai berikut :
1. Strength :
1.1. Penjualan produk relatif mudah, karena brand/merk Aqua dan Pertamina sangat kuat dan menguasai pangsa pasar AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) dan LPG.
1.2. Perusahaan merupakan pelopor jenis usaha yang menggabungkan jasa distribusi dua macam produk sekaligus, yakni produk Aqua Danone dengan LPG Pertamina.
1.3. Salesman Perusahaan dapat diandalkan dan sudah teruji selama 5 tahun.
1.4. Kualitas pelayanan kepada pelanggan memuaskan.

2. Weakness :
2.1. Ketergantungan pasokan pada satu pemasok, sehingga apabila terjadi keterlambatan pasokan produk akan mengganggu operasional perusahaan.
2.2. Pada saat Perusahaan mulai berkembang mengalami kekurangan modal kerja, sehingga tidak dapat melaksanakan sistem Iron Stock (Persediaan Minimum).

3. Opportunity :
3.1. Peluang untuk menaikkan strata keagenan menjadi Distributor Aqua Danone dan Agen LPG Pertamina
3.2. Peluang untuk menjadi Agen LPG Pertamina kemasan 3 kg yang baru saja di-launching Pertamina sebagai produk konversi pengganti Minyak Tanah.
3.3. Jaringan ratusan outlet pelanggan dapat dieksplorasi untuk menjual produk selain Aqua Danone dan LPG Pertamina.
3.4. Saat ini perusahaan bidang jasa distribusi mendapat prioritas kucuran Kredit Modal Kerja dari Perbankan Indonesia.

4. Threat :
4.1. Persaingan yang tajam di antara sesama Sub Distributor Aqua Danone dan Sub Agen LPG Pertamina.
4.2. Pencabutan ijin Sub Distributor Aqua Danone apabila melakukan pelangaran peraturan-peraturan keagenan.
Dari paparan analisa SWOT tersebut di atas, kemudian dibuat Strategi berdasarkan Prioritas untuk Rencana bagi Pertumbuhan Usaha yang akan di-sharing dalam posting berikutnya.

VISI dan MISI PERTAMINA

Visi
"Menjadi Perusahaan Gas Kelas Dunia"

Misi
1.Menjalankan usaha yang meliputi : Pengadaan, Penimbunan, Pendistribusian, dan Pemasaran yang terintegrasi berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.
2.Mempertahankan posisi sebagaimana market leader bisnis gas dalam negeri.
3.Memberikan layanan dan benefit terbaik kepada stakeholder.

Tata Nilai Korporat (6C)
1.Clean (Bersih) : Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak mentoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas. Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik.
2.Competitive (Kompetitif) : Mempu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja.
3.Confident (Percaya Diri) : Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa.
4.Customer Focused (Fokus pada Pelanggan) : Beorientasi pada kepentingan pelanggan, dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
5.Commercial (Komersial) : Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.
6.Capable (Berkemampuan) : Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan pengembangan.

analisa SWOT & VISI MISI Mustika Ratu

Analisis SWOT PT Mustika Ratu,tbk
1. Strengths (S) - SDM
Dalam mengelola sumber daya manusia, PT. Mustika Ratu senantiasa mengacu kepada ketentuan yang tercantum pada ISO 9001 versi 2000 dan ISO 14001 versi 2004. Setiap tahun PT. Mustika Ratu mengadakan training untuk meningkatkan motivasi dan kemampuan kerja para karyawan, baik dari level Supervisor, Superintendent dan Manager.
- Distribusi
PT. Mustika Ratu memiliki jaringan distribusi yang luas, di beberapa cabang di kota-kota besar di Pulau Jawa ditambah dengan puluhan distributor di seluruh Indonesia dan mancanegara, menjadikan produk-produk – nya tersebar di hampir setiap jenis outlet baik pasar tradisional maupun pasar modern.
- Produksi
Sebagai perusahaan industri kosmetika tradisional, PT. Mustika Ratu selalu berupaya meningkatkan kinerja perusahaan dengan mengadopsi ISO 9001 versi 2000 untuk meningkatkan mutu produk demi peningkatan kepuasan pelanggan. Dalam proses produksi, PT Mustika Ratu juga telah menetapkan CPKB (Cara Produksi Kosmetika yang Baik) agar hasil produksinya dapat diterima di pasar lokal maupun mancanegara.
- Sertifikasi
Sertifikasi ISO 9001 versi 2000 dan Sertifikasi ISO 14001 versi 2004 membuktikan PT. Mustika Ratu secara kontinyu meningkatkan mutu produk demi kepuasan pelanggan dan selalu melakukan perbaikan secara berkesinambungan dengan memperhatikan perlindungan lingkungan yang selalu dievaluasi secara periodik oleh Sucofindo.
- Penghargaan
Penghargaan dari Bapak Gubernur DKI sebagai perusahaan yang telah melaksanakan pengolahan limbah dengan baik telah di terima PT. Mustika Ratu pada bulan Oktober 2005. Hal ini membuktikan PT. Mustika Ratu tetap konsisten untuk mengelola lingkungan dengan baik dan dalam segala kegiatannya senantiasa berwawasan lingkungan.
- Customer Service Centre
Dengan adanya Customer Service Centre ini, diharapkan perusahaan dapat berinteraksi langsung dengan konsumen, pelanggan maupun mitra usaha dan pada akhirnya menciptakan hubungan yang harmonis diantara mereka.
- Produk
PT. Mustika Ratu telah memproduksi lebih dari 700 jenis produk yang terdiri dari perawatan rambut, perawatan wajah, perawatan tubuh, make-up dasar, make-up artistik dan jamu untuk segala jenis usia maupun gender.
2. Weaknesses (W), kelemahanan dari PT Mustika Ratu, kompetisi pasar yang ramai membuat perusahaan tersebut harus jeli melihat produk unggulan dari 565 produk yang dimiliki. - Promosi
Kurangnya promosi yang dilakukan oleh PT. Mustika Ratu untuk memperkenalkan produk barunya dan membangun brand image dikalangan masyarakat luas masih terbilang terbatas. Selama ini PT. Mustika Ratu hanya fokus pada Pemilihan Putri Indonesia dalam membantu kegiatan promosinya. Itupun dirasa kurang membantu dalam mengangkat image produk Mustika Ratu dan meningkatkan penjualan.
- Tekhnologi
Dalam proses produksinya, PT. Mustika Ratu masih menggunakan tekhnologi standar. Hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya produksi dan biaya operasional.
- Kemasan
Bentuk fisik yang kurang menarik walaupun sering melakukan penggantian kemasan. Dan warna-warna yang dihasilkan kadangkala kurang mengikuti selera pasar.
- Merk
Nama merk yang dipakai seringkali kurang komersial sehingga orang kurang tertarik untuk membeli.
- Knowledge
Banyaknya produk yang dikeluarkan oleh PT. Mustika Ratu membuat para karyawannya sendiri tidak hapal akanMustika Ratu itu sendiri. Ini dapat dilihat dari para Beauty Consultant yang menunggu di counter hanya tahu produk yang umum-umum saja.
3. Opportunities (O), banyak sekali konsumen yang mencari produk jamu dari PT Mustika Ratu seperti Slimming Tea di gerai kesehatan sedangkan produk ini banyak tersedia digerai kecantikan. halono memberikan peluang pada PT Mustika Ratu untuk memperluas pasarnya.
4. Threat (T), ancaman yang datang dari luar perusahaan biasanya adalah pesaing, PT Mustika Ratu tidak bersaing dengan yang selevel. PT mustika ratu ingin menjadi perusahaan besar maka PT mustika ratu hanya melihat pada apa yang dilakukan dan tidak dilakukan oleh yang besar untuk mengisi pasar. manajemen PT Mustika Ratu menetapkan strategi untuk bermain di luar pasar pesaing.

1.3 Visi dan Misi PT Mustika Ratu
VISI MUSTIKA RATU
Menjadikan warisan tradisi keluarga leluhur sebagai basis industri perawatan kesehatan/kebugaran dan kecantikan melalui proses modernisasi teknologi berkelanjutan, dan mengandalkan tumbuuh-tumbuhan dari alam sebagai sumber bahan baku utama.

MISI MUSTIKA RATU
Falsafah kesehatan/kebugaran dan kecantikan/penampilan yang telah lama di tinggalkan masyarakat luas digali kembali oleh putri keraton sebagai royal hartege untuk dibagikan kepada dunia sebagai karunia tuhan dalam bentuk ilmu pengetahuan yang harus dipertahankan dan dilestarikan.